"Meski pejabat OPEC menyatakan bahwa AS tidak memainkan peran dalam keputusan percepatan pelonggaran pemangkasan sukarela, kondisi harga minyak saat ini menjadi latar yang menguntungkan dari sudut pandang Washington menjelang kunjungan Presiden," ujar Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets, Helima Croft, dikutip MT Newswires.
Dalam laporan bulanan yang dirilis Rabu, OPEC mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak pada 2025 sebesar 1,3 juta barel per hari. Angka ini lebih tinggi dibanding estimasi Badan Informasi Energi AS pekan lalu yang memperkirakan pertumbuhan permintaan hanya satu juta barel per hari tahun ini.
OPEC juga memangkas estimasi pertumbuhan produksi dari negara-negara non-OPEC+ sebesar 100.000 barel per hari, menjadi 0,8 juta barel per hari.
Laporan bulanan dari Badan Energi Internasional (IEA) dijadwalkan terbit pada Kamis. (Aldo Fernando)