Dinar Fitra Maghiszha
IDXChannel - Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi pada Jumat (7/10). Pasar menanti langkah Amerika Serikat untuk mengeluarkan cadangan strategisnya untuk melawan kebijakan OPEC+ yang akan memangkas produksi sebesar 2 juta per barel.
Data perdagangan hingga pukul 09:19 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember turun 0,17% menjadi USD94,26 per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember melemah 0,14% sebesar USD88,32 per barel.
Kendati merosot pada pagi ini, tetapi harga kedua kontrak itu masing-masing naik 7,4% dan 11% minggu ini, dan berada di level penguatan mingguan terbaik sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada bulan Maret.
Reli harga selama empat sesi berturut-turut merupakan pemulihan dari posisi terendah selama delapan bulan terakhir, yang dipicu kondisi pasokan ketat tahun ini. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) mengatakan akan memangkas produksi sebesar dua juta barel per hari dalam beberapa bulan mendatang, dikutip dari laman Investing.com, Jumat (7/10/2022).
Langkah OPEC+ sebagian besar merupakan respons mereka terhadap penurunan tajam harga minyak tahun ini. Ada ketidaknyamanan di antara para anggota atas harga yang bertahan di bawah USD90 per barel. Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir lonjakan dolar membuat harga minyak menjadi lebih mahal untuk pemegang mata uang lain, sehingga mengikis permintaan.
