Survei Reuters menunjukkan produksi OPEC meningkat pada Mei, namun kenaikannya dibatasi oleh pengurangan dari negara-negara yang sebelumnya melebihi kuota produksi. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) hanya menaikkan produksi dalam jumlah kecil, lebih rendah dari batas yang diperbolehkan.
Kazakhstan, yang kerap melampaui kuota OPEC+, diperkirakan melebihi target produksinya tahun ini sekitar 2 persen setelah adanya peningkatan output dari ladang minyak terbesar mereka di Laut Kaspia, menurut perhitungan Reuters yang berbasis pada data dari perusahaan energi milik negara KazMunayGaz.
Dalam survei terhadap 40 ekonom dan analis pada Juni, harga rata-rata Brent diperkirakan mencapai USD67,86 per barel pada 2025, naik dari proyeksi Mei sebesar USD66,98. Sementara WTI diperkirakan berada di kisaran USD64,51, lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar USD63,35. (Aldo Fernando)