“Di musim panas, konsumsi 9 juta barel per hari menjadi ambang batas untuk menunjukkan pasar yang sehat,” ujar Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger. “Saat ini kita jauh di bawah itu. Ini bukan sinyal yang baik.”
Sementara itu, kata analis Phillip Nova, Priyanka Sachdeva, rencana peningkatan pasokan oleh OPEC+, yang mencakup Rusia, dinilai sudah tercermin dalam harga dan diperkirakan tidak mengejutkan pasar dalam waktu dekat.
Empat sumber OPEC+ menyebutkan kepada Reuters pekan lalu bahwa kelompok tersebut berencana menambah produksi sebesar 411.000 barel per hari bulan depan saat pertemuan 6 Juli, jumlah yang serupa dengan kenaikan untuk Mei, Juni, dan Juli.
Arab Saudi meningkatkan ekspor pada Juni sebesar 450.000 barel per hari dibanding Mei, menurut data Kpler—kenaikan terbesar dalam lebih dari satu tahun. Namun, kata Staunovo, secara keseluruhan ekspor OPEC+ masih relatif stabil atau sedikit turun sejak Maret. Ia memperkirakan tren ini bertahan sepanjang musim panas karena cuaca panas akan mendorong permintaan energi.
Analis IG, Tony Sycamore, menjelaskan, rilis laporan ketenagakerjaan bulanan AS pada Kamis juga akan memengaruhi ekspektasi pasar mengenai kedalaman dan waktu pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve di paruh kedua tahun ini.