Harga minyak telah jatuh selama empat bulan berturut-turut sejak Juni karena kebijakan pengetatan akibat COVID-19 di China, yang merupakan konsumen utama. Hal itu merusak permintaan sementara kenaikan suku bunga dan dolar AS yang melonjak membebani pasar keuangan global.
Untuk mendukung harga, OPEC+, sedang mempertimbangkan pengurangan produksi sebesar 0,5 juta hingga 1 juta barel per hari menjelang pertemuan hari Rabu, sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.
Ini akan menjadi pemotongan bulanan kedua berturut-turut OPEC+ setelah mengurangi produksi sebesar 100.000 barel per hari pada bulan lalu.
"Apa pun yang kurang dari 500.000 barel per hari akan diabaikan oleh pasar. Oleh karena itu, kami melihat peluang signifikan dari pemotongan sebesar 1juta barel per hari," kata analis ANZ dalam sebuah catatan dikutip dari Reuters, Senin (3/10/2022).
(FRI)