Analis menilai ketidakpastian ihwal bagaimana respons Rusia menanggapi sanksi tersebut akan menjadi perangsang harga minyak. Kendati kebijakan pembatasan harga minyak Rusia masih belum diumumkan, namun sanksi ini tetap akan berlaku mulai 5 Desember 2022, serta berpotensi akan disesuaikan beberapa tahap dalam setahun ke depan.
"Pedagang memantau dengan cermat nilai ekspor Rusia dan akan mencari tahu seberapa banyak mereka dapat memangkas penjualan luar negeri sebagai pembalasan ke Eropa," kata Stephen Innes, seorang analis SPI Asset Management, dilansir Reuters, Rabu (23/11/2022).
Sebelumnya, kedua kontrak patokan minyak menguat 1% merespons komentar Uni Emirat Arab, Kuwait, Irak dan Aljazair yang memperkuat pernyataan menteri energi Arab Saudi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, tidak mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi minyak. Ke depan OPEC+ dijadwalkan bertemu untuk meninjau produksi pada 4 Desember mendatang.
(FRI)