China tercatat sebagai pembeli terbesar minyak Venezuela, dengan volume sekitar 1 persen dari pasokan minyak global.
Ketidakpastian di sektor energi Venezuela bertambah setelah perusahaan minyak milik negara PDVSA pada Rabu menyatakan kembali mengoperasikan terminal-terminalnya, usai serangan siber yang sempat mengganggu sistem administrasi terpusat.
Data pelacakan kapal dan dokumen internal PDVSA menunjukkan sedikitnya dua tanker yang mengangkut produk turunan minyak, termasuk metanol dan petroleum coke, telah berangkat dari pelabuhan terbesar Venezuela, Jose.
AS sejak pertama kali menjatuhkan sanksi energi terhadap Venezuela pada 2019 tidak menargetkan ekspor produk turunan minyak atau petrokimia.
Namun demikian, kenaikan persediaan bensin dan distilat di AS kembali menahan laju penguatan harga minyak.