Di awal pekan, Senin (22/4), harga minyak WTI dan Brent masing-masing sempat turun 1,94 persen dan 0,68 persen di level USD81,5 per barel dan USD86,5 per barel pada pukul 09.05 WIB.
Sebelumnya, harga minyak terbebani karena ketidakpastian permintaan yang disebabkan oleh penundaan penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Para investor khawatir terhadap prospek bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama di tengah serangkaian angka inflasi dan lapangan kerja yang kuat.
Kondisi ini didukung data terbaru yang menunjukkan perekonomian AS hanya tumbuh sebesar 1,6 persen di Triwulan-I 2024. Ini menjadi pertumbuhan terendah sejak kontraksi di Triwulan-II 2022, dan di bawah ekspektasi pasar 2,4 persen.
Belanja konsumen dan investasi tetap non-perumahan juga tumbuh lebih lambat. Pada saat yang sama, investasi inventaris swasta turun dan defisit perdagangan yang lebih besar mengurangi pertumbuhan sejak 2022.