Meskipun pertumbuhan PDB AS di Triwulan ke-1 jauh di bawah perkiraan, inflasi konsumen meningkat menjadi 3,4 persen dari 1,8 persen di Triwulan-II 2024.
Kondisi ekonomi AS makin tak pasti dengan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan. Ini bisa memperkuat alasan bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan suku bunga restriktifnya lebih lama.
Data resmi juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 6,37 juta barel pada pekan lalu, melampaui ekspektasi kenaikan 1,6 juta barel.
Pada Kamis (25/4) Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada Reuters bahwa pertumbuhan PDB AS untuk kuartal pertama dapat direvisi menjadi lebih tinggi seiring dengan semakin banyaknya data yang masuk.
Sementara itu, inflasi kemungkinan akan kembali ke tingkat yang lebih normal setelah beberapa faktor “aneh” yang mengganggu perekonomian.