Persediaan bensin AS turun 3,15 juta barel pada pekan lalu, bertentangan dengan ekspektasi penurunan dan menunjukkan permintaan minyak mentah yang lebih kuat. Namun, persediaan minyak nasional mengalami peningkatan terbesar sejak November, sehingga membatasi harga.
Sementara, pada Selasa, American Petroleum Institute (API) memperkirakan persediaan minyak mentah telah bertambah sebanyak 674.000 barel dalam seminggu hingga tanggal 2 Februari, jauh lebih sedikit dari 2,13 juta barel yang diperkirakan para analis akan bertambah selama periode tersebut.
Melansir Bloomberg, Rabu (7/2), harga minyak mentah naik sekitar 3 persen tahun ini, terpapar dampak perang di Timur Tengah dan kenaikan biaya transportasi sebagian besar diimbangi oleh prospek makroekonomi yang beragam.
“Pasar minyak mentah masih sempit dan terbatas pada kisaran tertentu,” kata Keshav Lohiya, pendiri konsultan Oilytics kepada Bloomberg.
“Salah satu alasan terbesar di balik pasar minyak menyerap semua premi risiko geopolitik ini adalah terbatasnya pertumbuhan pasokan dari negara-negara non-OPEC," imbuhnya.