“Serangan terhadap terminal ekspor seperti Primorsk lebih ditujukan untuk membatasi kemampuan Rusia menjual minyaknya ke luar negeri, sehingga berdampak pada pasar ekspor,” kata analis JP Morgan.
“Yang lebih penting, serangan ini menunjukkan meningkatnya keinginan untuk mengganggu pasar minyak internasional, yang berpotensi memberikan tekanan kenaikan pada harga minyak,” imbuh mereka.
Goldman Sachs memperkirakan serangan Ukraina telah mematikan sekitar 300.000 barel per hari kapasitas pengolahan minyak Rusia pada Agustus dan sejauh bulan ini.
Futures solar AS terakhir naik 2,5 persen, melampaui kenaikan WTI dan bensin berjangka AS. Menurut analis energi StoneX, Alex Hodes, situasi di Rusia ini berpotensi memperketat pasar solar AS.
“Jika kilang Rusia mengalami kerusakan besar, hal ini bisa meningkatkan permintaan ekspor solar AS dan berpotensi mempertahankan kondisi kurva forward yang terbalik,” kata Hodes.