IDXChannel - Harga minyak menguat pada Kamis (21/8/2025) setelah Rusia dan Ukraina saling menyalahkan terkait mandeknya proses perdamaian.
Sentimen pasar juga didorong oleh data Amerika Serikat (AS) sebelumnya yang menunjukkan tanda-tanda permintaan kuat di negara konsumen minyak terbesar dunia.
Kontrak berjangka Brent naik 1,2 persen menjadi USD67,67 per barel, tertinggi dalam dua pekan. Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) meningkat 1,3 persen menjadi USD63,52 per barel. Sehari sebelumnya, kedua kontrak juga menguat lebih dari 1 persen.
Mengutip Reuters, jalur menuju perdamaian di Ukraina masih belum jelas, membuat pelaku pasar berhati-hati setelah aksi jual dalam dua pekan terakhir menyusul harapan bahwa Presiden AS Donald Trump segera menegosiasikan akhir diplomatik untuk perang Rusia dengan Ukraina.
Namun, Moskow dan Kyiv kini saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut. Rusia pada Kamis melancarkan serangan udara besar di dekat perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa, sementara Ukraina mengklaim telah menyerang kilang minyak Rusia.