“Sebagian risiko geopolitik perlahan kembali masuk ke pasar,” demikian tulis analis firma penasihat perdagangan minyak Ritterbusch and Associates kepada kliennya.
Sementara, analis PVM Oil Associates, Tamas Varga, mengatakan, ketidakpastian dalam pembicaraan damai juga membuka kembali kemungkinan diberlakukannya sanksi yang lebih ketat terhadap Rusia.
Harga minyak turut ditopang penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu mencatat persediaan minyak mentah turun 6 juta barel dalam sepekan yang berakhir 15 Agustus, jauh di atas ekspektasi analis sebesar 1,8 juta barel.
“Stok domestik yang ketat ini bertolak belakang dengan proyeksi kelebihan pasokan yang diperkirakan oleh IEA dan EIA untuk 2026, sehingga menantang ekspektasi pasar secara lebih luas,” ujar analis StoneX, Alex Hodes.
Investor juga mencermati konferensi ekonomi Jackson Hole di Wyoming untuk mencari sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) bulan depan.