Rusia juga memastikan tetap memasok minyak ke India meski mendapat peringatan dari AS, dan berharap segera menggelar pembicaraan tiga pihak dengan India dan China.
Trump mengumumkan tambahan tarif 25 persen terhadap barang India yang diekspor ke AS mulai 27 Agustus, sebagai sanksi atas pembelian minyak Rusia. Dua sumber perusahaan menyebutkan, Indian Oil dan Bharat Petroleum kembali membeli minyak Rusia untuk pengiriman September dan Oktober setelah diskon harga semakin lebar.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pasukannya merebut Desa Novoheorhiivka di wilayah Dnipropetrovsk, dekat Donetsk. “Kemungkinan resolusi cepat konflik dengan Rusia kini tampak semakin kecil,” kata analis komoditas senior ANZ, Daniel Hynes.
Dari sisi pasokan lain, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan belum saatnya melakukan pembicaraan nuklir yang efektif dengan Washington. Iran merupakan produsen minyak terbesar ketiga di OPEC pada 2024 setelah Arab Saudi dan Irak, sehingga kesepakatan nuklir berpotensi meningkatkan ekspor minyak Iran.
Sementara itu, ekspor minyak mentah Arab Saudi pada Juni turun ke level terendah dalam tiga bulan menurut data Joint Organizations Data Initiative (JODI).