Dolar AS, yang turun dari level tertinggi 20 tahun, juga membantu mendukung harga minyak. Dolar yang kuat membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Penurunan harga minyak dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan spekulasi bahwa OPEC+ dapat melakukan intervensi. Menteri perminyakan Irak mengatakan organisasi itu memantau harga dan tidak menginginkan kenaikan ataupun penurunan tajam.
"Hanya pengurangan produksi oleh OPEC+ yang dapat mematahkan momentum negatif dalam jangka pendek," kata Giovanni Staunovo dan Wayne Gordon dari bank Swiss UBS.
Adapun pasar saat ini sedang menunggu laporan inventaris terbaru dari AS, yang diperkirakan para analis menunjukkan peningkatan stok minyak mentah sebanyak 300.000 barel. (NIA)