Di negara penghasil utama, Indonesia, regulasi izin perkebunan yang lebih ketat untuk membantu petani kecil dapat membatasi produksi dari produsen besar, yang berpotensi memperketat pasokan.
Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, dikutip dari Bernama, mencatat bahwa India kembali melanjutkan pembelian minyak sawit setelah impor negara tersebut mencapai level terendah dalam beberapa tahun pada Januari.
Selain itu, perdagangan positif minyak nabati China selama jam perdagangan Asia turut mendukung kekuatan kontrak berjangka CPO.
Anilkumar menambahkan, penurunan stok minyak sawit disebabkan oleh penurunan ekspor yang tajam dan penurunan produksi dua digit.
Kekhawatiran cuaca di Malaysia juga mempengaruhi pasar karena hujan lebat mengganggu pengumpulan buah kelapa sawit. Di beberapa daerah, kondisi seperti banjir menghambat transportasi tandan buah segar dan minyak sawit.