Namun, penguatan harga tertahan oleh meningkatnya stok, yang naik 19,4 persen dibanding Maret menjadi 1,87 juta ton, didorong oleh pemulihan produksi yang signifikan. Produksi melonjak 21,5 persen menjadi 1,69 juta ton—kenaikan bulanan kedua dan level tertinggi sejak November tahun lalu.
Sementara itu, kekhawatiran terhadap deflasi di China masih membayangi, menyusul penurunan harga konsumen selama tiga bulan berturut-turut pada April, disertai penurunan harga produsen yang lebih tajam.
Meski menguat hari ini, pasar CPO diperkirakan tetap berada di bawah tekanan selama pekan ini karena ekspektasi produksi dan stok yang terus meningkat.
Trader minyak sawit David Ng mengatakan, pasar mungkin bergerak dengan kecenderungan melemah, dengan kisaran harga diperkirakan antara MYR3.650 hingga MYR3.900 per ton.
"Selain itu, sentimen juga masih hati-hati menjelang laporan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang berpotensi bersifat bearish dan bisa memperkuat ekspektasi pelemahan harga," ujarnya kepada Bernama. (Aldo Fernando)