Prospek Sepekan
Menurut analis FXEmpire, James Hyerczyk, Harga minyak global melemah tajam setelah perkembangan geopolitik terbaru memicu kekhawatiran pasar.
Washington disebut tengah mendorong kerangka perdamaian antara Rusia dan Ukraina, yang menurut para pelaku pasar berpotensi membuka ruang suplai tambahan di masa mendatang.
Dorongan diplomasi AS muncul seiring mulai berlakunya sanksi baru terhadap dua produsen minyak besar Rusia, Rosneft dan Lukoil. Pasar sebelumnya mengantisipasi potensi pengetatan suplai akibat sanksi tersebut.
Namun, peluang negosiasi antara Kyiv dan Moskow membuat kekhawatiran itu agak mereda. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, bahkan menegaskan kesiapannya bekerja sama dengan Washington dalam membahas rencana perdamaian, yang memberi tekanan tambahan pada sentimen bullish minyak.
Hyerczyk menilai, prospek pasar minyak dalam jangka pendek kini dibayangi ketidakpastian. Para analis menilai peluang tercapainya kesepakatan damai masih jauh dari pasti. Analis ANZ mencatat bahwa Kyiv berulang kali menolak sejumlah tuntutan Moskow, sehingga waktu terjadinya kesepakatan sangat sulit diprediksi.