Untuk mengantisipasi dampak penurunan harga terhadap kinerja keuangan, perseroan melakukan hedging atau strategi lindung nilai dengan mengoptimalkan penjualan yang bersifat jangka panjang.
Fina menyebut strategi efisiensi juga bakal terus digenjot sembari memacu pendapatan non-pertimahan dari anak usaha.
"Kami proyeksikan kontribusi anak usaha jauh lebih tinggi di tahun 2022 jika dibandingkan tahun sebelumnya," tandasnya.
Seperti diketahui, produksi logam timah TINS pada paruh pertama tahun 2022 merosot sebesar 26% menjadi 8.805 MT dari periode sama tahun lalu sebanyak 11.915 MT. Adapun penjualan logam timah tercatat ikut melemah menjadi 9.942 MT atau turun sebesar 21% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 12.523 MT.
(DES)