IDXChannel - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel membukukan laba bersih sebesar Rp5,61 triliun pada 2023. Capaian ini naik 20,40% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,66 triliun.
Hal itu sejalan dengan pendapatan NCKL yang melesat 149,35% menjadi Rp23,85 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,56 triliun.
Secara rinci, pendapatan segmen pengolahan nikel tercatat sebesar Rp20,76 triliun dan penambangan nikel mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,09 triliun.
Berdasarkan pelanggannya, penjualan nikel perseroan kepada Lygend Resources and Technology Co. Ltd Tiongkok tercatat sebesar Rp10,30 triliun. Kemudian, penjualan kepada Ningbo Lygend Wisdom Co. Ltd Tiongkok tercatat sebesar Rp7,43 triliun, serta penjualan kepada Glencore International AG Swiss sebesar Rp2,77 triliun.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan tercatat naik menjadi Rp15,58 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,89 triliun. Sementara itu, beban penjualan, umum dan administrasi perseroan tercatat sebesar Rp1,44 triliun, serta beban lainnya sebesar Rp889,91 miliar.
Per Desember 2023, total nilai aset NCKL tercatat sebesar Rp45,28 triliun, tumbuh 30,87% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp34,60 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp16,89 triliun dan ekuitas sebesar Rp28,39 triliun.
Untuk 2024, NCKL menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun. Sebagian besar dana tersebut nantinya akan digunakan untuk modal kerja penggantian alat-alat berat.
Secara rinci, capex bakal digunakan untuk melakukan drilling atau eksplorasi di tambang-tambang baru yang akan dibuka oleh perseroan. Saat ini, perseroan tengah gencar melakukan ekspansi, di mana perseroan telah memiliki dua smelter dan satu HPAL refinery.
(FRI)