Hary menyebut potensi pertumbuhan perseroan berasal dari tiga hal yakni super-apps RCTI+, konten gim digital, hingga layanan video on demand, Vision+.
Peluang pertumbuhan dari basisi gim digital, terang Hary, begitu menjanjikan. Pasalnya, beban biaya yang ditimbulkan tidak terlalu mahal dibandingkan prospek bisnis lainnya.
"Bisnis game itu biayanya tidak terlalu mahal. Kalau seperti e-commerce itu besar sekali pengeluarannya, kalau game jauh lebih kecil," ungkap Hary.
Hary menggarisbawahi bahwa perseroan saat ini sedang membuka peluang kerja sama dengan mitra baik di tingkat domestik maupun mancanegara, terutama untuk menggarap Vision+, sebagai layanan on-demand.
"Karena kalau mau berkembang sampai ke luar negeri, kita musti bekerja sama dengan pihak lain di sana," tandasnya.