Rahmat Fiansyah
IDXChannel - Perusahaan hedge fund asal AS, Bridgewater Associates menyatakan, pelaku pasar bereaksi berlebihan saat bursa saham Jepang anjlok di awal pekan. Saat itu, indeks Nikkei turun 12 persen sebelum bangkit kembali.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (7/8/2024), perusahaan hedge fund yang didirikan Ray Dalio itu mengirimkan catatan kepada para investornya. Bridgewater yang kini memiliki dana kelolaan USD112,5 miliar atau lebih dari Rp1.800 triliun itu hanya menerima klien institusi atau orang kaya.
Terkait pernyataan itu, Bridgewater menolak berkomentar.
Pada Senin (5/8/2024), Nikkei anjlok hingga 12,4 persen yang merupakan penurunan terdalam sejak Black Monday yang terjadi pada 1987. Saat itu, Nikkei turun 14,9 persen.
Spekulasi bermunculan menelusuri penyebab jatuhnya Nikkei yang kemudian dihubungkan dengan rilisnya data tenaga kerja AS pada Jumat sebelumnya yang mengindikasikan potensi resesi ekonomi AS akan hard landing ketimbang soft landing. Keesokan harinya, Nikkei melesat 10,2 persen.
Dalam catatannya, Bridgewater menyebut, aksi penjualan besar-besaran pada Senin lalu hanya jangka pendek saja, karena tidak ada perubahan fundamental yang signifikan.
