Untuk menghadapi persaingan ketat dari China, kata Dwi, Hexindo menyiapkan sejumlah strategi atau inisiatif, yakni meningkatkan titik interaksi dengan pelanggan, menawarkan paket pembiayaan yang menarik lewat Hexa Finance, dan memperkuat kehadiran perseroan di segmen pertambangan batu bara.
"Kami juga baru saja meluncurkan model baru sebagai seri 7G (30 T, 40 T, dan 80 T)," katanya.
Selain fokus menjual alat berat, Hexindo juga gencar memperluas lini bisnis seperti penyewaan dan reparasi alat berat. Direktur Keuangan HEXA Yoshendri mengatakan, kebutuhan modal kerja untuk pengembangan bisnis membuat perseroan harus menggunakan dana pinjaman perbankan. Hingga 30 Juni 2024, posisi utang berbunga HEXA mencapai Rp1,7 triliun.
"Diharapkan di tahun buku 2024 dan 2025 mendatang, utang bank kami dapat diturunkan secara bertahap," ujar Yoshendri.
(Rahmat Fiansyah)