Secara teknis, opsi konversi atas promissory note yang diterbitkan Perseroan kepada Hilong Shipping Holding Limited (HSHL) membuka potensi kepemilikan saham di kemudian hari, apabila dilakukan melalui mekanisme konversi utang menjadi ekuitas sesuai dengan kesepakatan para pihak. Melalui skema ini, HSHL berpotensi memperoleh porsi kepemilikan di Perseroan tanpa perlu melakukan penambahan modal secara tunai, apabila opsi tersebut dieksekusi.
Periode yang dinilai paling tepat untuk pelaksanaan konversi secara korporasi adalah pada saat Perseroan melaksanakan aksi korporasi berupa rights issue. Pada momentum tersebut, struktur permodalan tengah terbuka untuk penyesuaian, sehingga konversi promissory note dapat dilakukan tanpa menimbulkan perubahan signifikan terhadap porsi kepemilikan exsisting, sepanjang pemegang saham lain juga berpartisipasi dalam aksi korporasi tersebut
Manajemen CBRE menjelaskan bahwa langkah akuisisi ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi usaha ke sektor pelayaran pendukung kegiatan lepas pantai (offshore), yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi. Kapal Hai Long 106 akan memperkuat portofolio Perseroan yang sebelumnya berfokus pada jasa angkutan dry bulk, kapal tunda, dan kapal induk (mother vessel).
Armada tersebut akan digunakan untuk mendukung proyek strategis seperti pemasangan pipa bawah laut (sub pipe lying), operasi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai (offshore wind farm support), dan pendukung logistik eksplorasi migas, yang dinilai akan memberikan margin keuntungan lebih tinggi dan memperluas peluang bisnis Perseroan di tingkat domestik maupun internasional. Berdasarkan laporan keuangan per 30 April 2025, total aset Perseroan akan meningkat signifikan dari Rp317,56 miliar menjadi Rp1,947 triliun setelah transaksi.
(Shifa Nurhaliza Putri)