Agar dunia dapat mencapai tujuan iklim global, butuh lebih banyak usaha untuk mengembangkan teknologi penyerap karbon, penyimpanan dan penggunaan (CCSU) yang menyerap dan kemudan menyimpan karbon dioksida di bawah tanah atau memanfaatkannya pada industri lainnya, demikian pernyataan IEA.
“Sederhananya – untuk memenuhi tujuan jangka panjang kita, tidak ada masa depan untuk batu bara kecuali dengan CCSU,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.
Tercatat saat ini hanya ada 18 fasilitas penyerapan dan penyimpanan karbon dalam skala besar yang beroperasi di seluruh dunia, menurut Global CCS Institute.
Sementara itu, konsumsi batu bara di China saat ini diproyeksikan akan mengalami penurunan 0,5 persen per tahun menjadi 2.673 Mtce pada 2023, yang didorong sebagian oleh adanya peningkatan efisiensi dan kebijakan untuk menanggulangi polusi udara.
Terakhir IEA mengungkapkan bahwa peningkatan tajam diprediksi akan terjadi di India, dengan meningkatnya permintaan dari 146 Mtce menjadi 708 Mtce pada 2023, yang didorong oleh peningkatan produksi pembangkit tenaga listrik bertenaga batubara dan produksi baja kasar. (*)