Teknologi BF membutuhkan bahan baku tambahan berupa kokas (coke) yang harus diimpor. Sejak 2020, harga kokas melonjak tajam hingga menyumbang sekitar 40 persen dari total biaya produksi.
Kondisi tersebut menyebabkan Harga Pokok Penjualan (COGS) produk akhir BSI Nickel Pig Iron (NPI) menjadi tinggi dan sulit bersaing dengan produk sejenis dari smelter yang menggunakan teknologi RKEF berbasis listrik yang lebih efisien dan hemat energi.
Manajemen IFSH mengungkapkan, keputusan untuk melepas sebagian saham BSI merupakan langkah strategis karena entitas tersebut sudah tidak aktif secara operasional dan tidak lagi memberikan kontribusi signifikan terhadap kegiatan utama perusahaan.
"Transaksi penjualan saham BSI tidak memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional
utama Perseroan, mengingat BSI merupakan entitas anak yang sudah tidak aktif beroperasi," tutu manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (25/7/2025).
(DESI ANGRIANI)