Para pelaku pasar disebut bakal mencermati sejumlah agenda penting dari mancanegara, seperti lanjutan negosiasi dagang AS-China di Stockholm pada 28–29 Juli, kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia, serta pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 29–30 Juli 2025.
Khusus agenda FOMC, pasar akan menantikan kejelasan arah suku bunga acuan The Fed di tengah sinyal perlambatan ekonomi global.
“Pada kunjungan ke Skotlandia, ada potensi akan ada negosiasi lanjutan antara AS dengan Inggris mengenai tarif impor 25 persen atas produk baja dan aluminium dari Inggris,” jelasnya.
Pada perdagangan Jumat (25/7/2025), IHSG ditutup naik 0,17 persen ke level 7.543,5 setelah bergerak fluktuatif di zona hijau dan merah sepanjang sesi.
Penguatan tersebut terjadi meski mayoritas indeks saham kawasan Asia cenderung melemah di tengah kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya tensi geopolitik di Asia Tenggara, khususnya antara Thailand dan Kamboja.