sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Anjlok 2,2 Persen, Investor ‘Pelototi’ Aksi Asing hingga Data AS Pekan Ini

Market news editor Aldo Fernando - Riset
04/07/2022 09:53 WIB
Dengan ini, IHSG memerah selama 6 hari perdagangan beruntun. Lalu, bagaimana sentimen pekan ini?
IHSG Anjlok 2,2 Persen, Investor ‘Pelototi’ Aksi Asing hingga Data AS Pekan Ini. (Foto: MNC Media)
IHSG Anjlok 2,2 Persen, Investor ‘Pelototi’ Aksi Asing hingga Data AS Pekan Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel   - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah di awal pekan, Senin (4/7/2022). Dengan ini, IHSG memerah selama 6 hari perdagangan beruntun. Lalu, bagaimana sentimen pekan ini?

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.15 WIB, IHSG ambles 0,78% ke 6741,35.

Per 09.27 WIB, penurunan tersebut semakin dalam dengan IHSG ambles ke level psikologis 6.600-an sebesar minus 1,48% ke 6.693,42.

Kemudian, pada 09.46 WIB, indeks acuan terjun 2,21% ke 6.644,38.

Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp3,47 triliun dan volume perdagangan 7,46 miliar saham.

Hanya sebanyak 72 saham naik, sedangkan 440 merosot dan 141 stagnan.

Dengan ini, dalam sepekan IHSG anjlok 5,32% dan dalam sebulan terjun 6,25%.

Dana asing sendiri terus keluar dari bursa saham RI selama 11 hari beruntun per Jumat (1/7). Selama sepekan, nilai jual bersih (net sell) asing mencapai Rp3,05 triliun di pasar reguler.

Secara regional, pagi ini, bursa Asia sendiri bergerak beragam, dengan, misalnya, Nikkei 225 Index (Jepang) naik 0,68%, sedangkan Hang Seng Index (Hong Kong) anjlok 0,82%.

Sentimen Sepekan

Pekan ini, investor di kawasan Asia-Pasifik akan mencermati sejumlah rilis penting, termasuk keputusan suku bunga oleh bank sentral Australia (RBA) pada Selasa waktu Indonesia.

 Khusus Indonesia, investor akan berfokus pada publikasi beberapa data makro RI, seperti statistik cadangan devisa (cadev) per Juli pada Kamis (7 Juli).

Pada Mei lalu, cadev Indonesia turun tipis menjadi USD135,6 miliar pada Mei 2022 dari USD135,7 pada bulan sebelumnya. Ini merupakan angka terendah sejak November 2020.

Selain itu, pada Kamis-Jumat juga pelaku pasar akan menilik isi dari pertemuan para menteri luar negeri dalam forum G20 Foreign Ministers Meeting yang digelar di Bali.

Pada Jumat, investor pasar saham RI juga akan memerhatikan data indeks keyakinan konsumen RI per Juni.

Proyeksi ekonom yang dikutip dari Tradingeconomics menyebutkan, indeks keyakinan konsumen RI akan turun ke kisaran 127,2 setelah melonjak ke level tertinggi di 128,9 pada bulan sebelumnya.

Dari kiblat pasar modal global, Amerika Serikat (AS), investor juga akan banyak menggali sejumlah petunjuk.

Pada Rabu, akan ada data pembukaan lapangan kerja AS (JOLTS) per Mei yang diproyeksikan akan mencapai 11,05 juta atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 11,4 juta.

Data sejenis, kali ini nonfarm payroll (NFP) dan tingkat pengangguran yang akan dirilis Jumat waktu RI, juga akan menjadi data yang disimak investor.

Secara gampang, NFP mengukur perubahan jumlah orang yang bekerja selama bulan sebelumnya, kecuali pekerja di bidang pertanian.

Jika angka NFP naik, kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa ekonomi sedang tumbuh.

Mengutip Tradingeconomics, ekonom memperkirakan 270.000 pekerjaan bertambah selama Juni, menciut dari 390.000 pada bulan sebelumnya. Kemudian, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 3,6%.

Selain data di atas, investor juga akan menunggu risalah rapat bank sentral AS, The Fed, alias FOMC minutes pada Kamis waktu Indonesia.

Laporan tersebut berguna untuk menggali petunjuk soal bagaimana Jerome Powell cs mengambil langkah ke depan terkait kenaikan suku bunga di tengah pasar masih khawatir potensi resesi.

The Fed sendiri diproyeksikan akan kembali menaikkan suku bungn 75 basis poin (bps) pada pertemuan bulan ini. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement