IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak mixed dalam rentang 8.470-8.599 pada perdagangan Selasa (25/11/2025).
Menurut riset WH Project, IHSG masih dibayangi oleh aksi profit taking pasca rebalancing MSCI. Pada periode rebalancing, pergerakan indeks biasanya mendapat dorongan kuat dari aliran dana asing, diikuti lonjakan harga sejumlah saham menjelang penutupan pasar.
Ini tercermin pada penguatan IHSG sebesar 1,85 persen ke level 8.570,25 pada Senin (24/11/2025) kemarin, yang semakin menjauhi area psikologis 8.400.
"Momentum rebalancing MSCI umumnya memicu penguatan, termasuk pergerakan saham yang melompat di akhir perdagangan dan membentuk gap pada candlestick harian kondisi yang membuka peluang terjadinya profit taking," tulis pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto dalam riset hariannya, Senin (24/11/2025).
Seiring terbentuknya gap teknikal dan lonjakan cepat di sejumlah saham besar, William memproyeksikan pasar akan cenderung bergerak variatif.
Kebiasaan IHSG yang bergerak mixed setelah mencetak level all time high baru juga menjadi pola historis yang kembali perlu dicermati.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang bergerak mixed karena meningkatnya potensi aksi ambil untung" tutur dia.
William menambahkan, dengan momentum kuat yang terjadi hingga pekan terakhir November, IHSG berpeluang menutup bulan ini pada posisi stabil di atas 8.400.
"Area support baru juga mulai terbentuk di kisaran 8.470-8.500, yang menjadi batas bawah potensi pergerakan mixed hari ini," katanya.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:
- BEEF, buy, support Rp620, resistance Rp715
- INKP, buy, support Rp7.500, resistance Rp8.075
- KRAS, buy, support Rp378, resistance Rp412
- UNVR, buy, support 2.600, resistance Rp2.760
(DESI ANGRIANI)