Edwin merinci serangkaian sentimen positif datang dari penguatan harga minyak sebesar 1,95 persen, emas 0,77 persen dan timah sebesar 2,89 persen. Bahkan, peningkatan tajam terjadi pada CPO yaitu sebesar 8,99 persen dan nikel sebesar 9,25 persen.
Menurut Edwin, penguatan tersebut diperkirakan bakal terjadi di tengah kembali turunnya yield Obligasi AS dan Indonesia untuk tenor 10 masing-masing ke level 2.658 persen serta 7.298 persen.
Tak hanya itu, sentimen positif juga datang dari tren menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang bergerak ke level Rp14.800-an per dolar AS, atau semakin menjauhi level psikologis Rp15.000-an. (TSA)