IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.047-6.107.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG break out support moving average 5 hari memberikan indikasi pelemahan lanjutan jangka pendek secara teknikal. Support selanjutnya yang akan di uji berada di level fibonacci retracement 6.074 hingga moving average 20 hari.
Bearish momentum tersignal pada indikator stochastic dan RSI pasca gagal break out resistance dan bergerak sebaliknya pulled back resistance di awal pekan lalu. Indikator MACD bergerak dengan span yang menyempit dengan signal line pada kondisi overvalue dan divergence negatif dengan histogram.
"Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan terbatasnya dengan support resistance 6.047-6.107," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (29/7/2021).
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; CPIN, DOID, JPFA, LPPF, MAIN, TBIG, TINS, TPIA.
Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 8,53 poin atau 0,14 persen ke level 6.088 setelah sempat dibuka pada zona hijau. Pergerakan IHSG cenderung terkonsolidasi negatif dengan saham BBRI, TLKM dan BBCA yang melemah menjadi penekan pergerakan. Investor asing lakukan aksi jual bersih sebesar Rp329.51 miliar di tengah aksi tunggu investor terhadap risalah pertemuan the Fed. Indeks sektor infrastruktur (-1.48%) dan Industri (-0.74%) memimpin pelemahan sektoral.
Angka penyebaran kasus Covid-19 yang kembali tembus di atas 40.000 kasus menjadi konsen investor akan prospek dan dampak PPKM darurat yang berakhir awal bulan depan pada kepercayaan investasi saat ini.
Leader:
ARTO, AMRT, AGRO, BRIS, BMRI
Laggard:
BBRI, TLKM, BBCA, SMMA, ASII
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi naik pada hari kamis setelah the Fed mengatakan akan lebih banyak kemajuan ekonomi yang diperlukan untuk memulai pengurangan stimulus substansial dan investor mempertimbangkan upaya tiongkok untuk memulihkan ketenangan pasca melakukan pengetatan peraturan.
Indeks future naik di Asia di saat investor menunggu untuk apakah ekuitas akan pulih dari penurunan tajam yang dipicu oleh tindakan keras China terhadap perusahaan swasta.
Dari harga komoditas energy naik dengan harga minyak dan batubara kembali optimis dengan masing-masing menguat sepersen begitu juga komoditas logam yang dipimpin oleh penguatan Nikel dan Timah. Secara sentimen IHSG berpotensi mengikuti bursa regional dengan menguat pada perdagangan hari ini.
(IND)