Selanjutnya, salah satu saham blue chip yang masih lagging dan menarik adalah AKRA, di mana rasio P/E perusahaan masih cenderung stagnan, meskipun profitabilitas ROE masih terus mengalami kenaikan.
Baru-baru ini, perusahaan logistik BBM itu telah menetapkan proyeksi pertumbuhan laba bersih mencapai 12%-15% secara tahunan pada 2024 mendatang yang ditopang oleh permintaan BBM dan kimia dasar dari Kawasan Indonesia Timur, terutama dari industri pemurnian-peleburan hasil tambang dan mineral (smelter).
“Selain itu, perseroan juga optimistis penjualan lahan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik (Jatim) akan mendukung kinerjanya,” pungkas Robertus
(FAY)