IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak positif pada perdagangan Jumat (5/12/2025) dalam rentang 8.600-8.700.
Berdasarkan riset WH Project, perdagangan hari ini menjadi fase krusial dalam pengujian akhir level 8.600, yang diperkirakan dapat kembali bertahan.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat dalam range 8.600-8.700," tulis Technical Analyst WH Project William Hartanto dalam riset hariannya, Kamis (4/12/2025) malam.
William menjelaskan, potensi penguatan IHSG hari ini akan didorong oleh rotasi pembelian pada saham-saham new blue chips konglomerat, serta emiten terkait komoditas dan energi yang tengah menunjukkan momentum positif.
Selain itu, saham-saham Grup Astra juga direkomendasikan sebagai tambahan karena pergerakan yang semakin menguat.
Meski IHSG menguat, investor asing mencatatkan net sell Rp182,09 miliar pada perdagangan Kamis (4/12/2025). Di mana saham dengan net buy asing antara lain UNTR, ASII, BMRI, TINS, dan IMPC. Lalu saham dengan net sell asing meliputi BBCA, BBRI, BKSL, ANTM, dan CDIA.
"Tekanan jual asing terutama terjadi pada saham perbankan besar, namun dampaknya dapat tertahan oleh rotasi sektor domestik," tutur William.
Secara teknikal, IHSG masih mempertahankan tren penguatan dengan beberapa indikator pendukung di antaranya level 8.600 berpotensi menjadi support kuat hingga akhir 2025. Lalu tidak terbentuk pola candlestick yang mengindikasikan pembalikan arah signifikan
"IHSG kini membentuk demand zone pada area 8.554-8.600, yang menunjukkan minat beli mulai meningkat setiap kali indeks terkoreksi ke kisaran tersebut," ujar dia.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:
- BUMI, buy, support Rp238, resistance Rp260
- AYAM, buy, support Rp378, posisi all time high
- PGAS, buy, support Rp1.830, resistance Rp1.900
- UNTR, buy, support Rp29.500, resistance Rp32.000
(DESI ANGRIANI)