IDXChannel - IHSG ditutup melemah tipis 0,08% di level 6.850,097 pada perdagangan hari ini (12/6). Kondisi itu terjadi di tengah aksi investor asing yang membukukan transaksi beli bersih senilai Rp 1 triliun di pasar saham.
IHSG terpantau berada di zona hijau sesaat perdagangan dibuka, dan jelang penutupan sesi I. Namun seharian, IHSG banyak ditransaksikan di zona merah, dan sempat menyentuh 6.821 sebagai posisi terendahnya.
Selain itu, mata uang Rupiah ditutup koreksi di level 16.290 per USD. Kinerja mata uang Garuda sempat menyentuh 16.300 per USD sebagai level terlemah Rupiah hari ini.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, kinerja Rupiah bergerak dalam rentang angka yang terbatas selama sesi perdagangan berlangsung. Di mana pelemahan Rupiah justru lebih banyak dipicu oleh memburuknya ekspektasi pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS.
"Pada dasarnya, The Fed besar kemungkinan masih akan mempertahankan besaran bunga acuannya besok," kata Gunawan, Rabu (12/6/2024).
Namun yang menjadi permasalahan selanjutnya, sambung Gunawan, pasar membutuhkan gambaran yang lebih akurat terkait dengan proyeksi pemangkasan bunga acuan. Sehingga data inflasi akan lebih memberikan bobot ekspektasi kebijakan The Fed yang lebih besar.
"Terlebih jika The Fed justru tidak memberikan gambaran yang lebih kongkret terhadap kebijakan bunga acuan ke depan," ujar dia.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan relatif stabil dengan kecenderungan menguat pada perdagangan sore.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan di level USD2.315 per ons troy-nya. Hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan harga di sesi perdagangan pagi. Emas juga menanti bagaimana arah kebijakan The Fed ke depan.
"Emas tetap berpeluang untuk menguat sekalipun The Fed memberikan nada dovish di pekan ini. Karena emas masih diuntungkan dengan meningkatnya tensi geopolitik global," kata Gunawan.
(FAY)