"Pelemahan sektor teknologi disebabkan oleh aksi profit taking seiring telah priced-in nya ekspektasi pemangkasan suku bunga ke depan," menurut riset tersebut.
Di sisi lain, penguatan hanya terjadi di sektor energi sebesar 0,46 persen dan sektor konsumer siklikal 0,23 persen. Penguatan sektor energi ditopang penguatan harga komoditas, seperti harga minyak, batu bara, dan nikel.
Sementara itu, Rupiah ditutup melemah 0,13 persen di level Rp15.939 per USD siang ini. Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp6,7 triliun atau turun dari perdagangan kemarin yang sebesar Rp10,6 triliun.
Perdagangan saham tertinggi hari ini didominasi oleh sektor energi, seperti AADI dan ADRO diikuti sektor keuangan, seperti BBRI dan BMRI.
Di sisi lain, yield obligasi 5 tahun dan 10 tahun melemah seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga yang sudah priced-in mendorong penjualan aset obligasi oleh para investor.
(Fiki Ariyanti)