Misalnya saja terkait kebijakan Pemerintah China yang kembali memberlakukan lockdown, dan juga langkah Indonesia yang memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai Bulan Agustus 2022, diyakini Jono, bakal menjadi sentimen negatif yang berpotensi menjadi pemberat bagi laju indeks di pekan depan.
"Dari dalam negeri, investor akan memperhatikan data penjualan ritel bulan Mei 2022 dari Bank Indonesia yang akan dirilis pada Senin (11/7) yang menjadi gambaran daya beli masyarakat Indonesia," tegas Jono. (TSA)