sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Diproyeksi Bergerak Konsolidasi Meski Masih Ada Peluang Rebound

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
09/05/2025 09:25 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (9/5/2025) diperkirakan bergerak konsolidasi, meskipun ada peluang rebound.
IHSG Diproyeksi Bergerak Konsolidasi Meski Masih Ada Peluang Rebound. (Foto Istimewa)
IHSG Diproyeksi Bergerak Konsolidasi Meski Masih Ada Peluang Rebound. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (9/5/2025) diperkirakan bergerak konsolidasi, meskipun ada peluang rebound menuju target harian di level 6.945, mingguan di level 6.955, atau bulanan di level 7.550.

“IHSG tetap berada dalam tekanan turun dengan support berada di level 6.780,” tulis Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya.

IHSG melemah untuk pertama kalinya dalam delapan hari perdagangan, dengan penurunan cukup tajam sebesar 1,4 persen ditutup pada 6.827,8. Arus modal asing keluar kemarin mencapai Rp842 miliar, didominasi oleh saham-saham perbankan yaitu BMRI dengan net sell Rp453 miliar, BBRI dengan net sell Rp279 miliar, dan BBNI dengan net sell Rp101 miliar.

Saham unggulan lainnya, yaitu ASII dan TLKM juga mencatatkan net sell, masing-masing Rp80 miliar dan Rp65 miliar.

“Kami menilai memang kenaikan IHSG yang terjadi sejak bulan April lalu terlalu cepat, karena kami memperkirakan kondisi ekonomi dalam beberapa kuartal ke depan akan mengalami tantangan yang lebih besar, apalagi dengan kinerja pertumbuhan PDB Indonesia kuartal I 2025 yang lebih rendah dari ekspektasi,” katanya.

Sementara itu, cadangan devisa Indonesia pada April 2025 turun signifikan sebesar USD4,6 miliar menjadi USD152,5 miliar. Untuk bulan Mei, cadangan devisa diperkirakan tidak akan banyak berubah sejalan dengan stabilnya pergerakan Rupiah untuk sementara. 

Namun, tantangan volatilitas rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke depan menurut Mirae Asset masih tinggi akibat sentimen perang dagang dan potensi dampaknya terhadap penurunan surplus neraca perdagangan dan pelebaran defisit neraca transaksi berjalan.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement