sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat ke 7300-7330, Investor Menanti Kinerja GOTO

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
28/02/2024 05:30 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (28/2/2024), berpeluang menguat. Salah satu sentimennya datang dari GOTO.
IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat ke 7300-7330, Investor Menanti Kinerja GOTO. (Foto: MNC Media)
IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat ke 7300-7330, Investor Menanti Kinerja GOTO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (28/2/2024), berpeluang menguat. Setelah berakhir naik tipis pada sesi sebelumnya. 

Riset Phintraco Sekuritas menyatakan secara teknikal indeks komposit masih bertahan di MA20 dalam indikator Moving Average. Hal itu mengindikasikan bahwa fase tren penguatan atau bullish masih terjaga.

“Fase bullish yang tetap terjaga. Sehingga IHSG diperkirakan akan menguat dalam rentang 7300-7330 pada perdagangan Rabu (28/2),” tulis riset tersebut.

Dari dalam negeri, sentimen IHGS berasal dari pelaku pasar yang bakal menyoroti paparan publik terkait kinerja keuangan dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sepanjang 2023. Terlebih lagi, pasar modal dihebohkan dengan rumor GOTO merger dengan kompetitornya, Grab.

Dri sisi aliran arus investasi asing, terjadi foreign outflow di pasar pada Selasa (27/2/2024) sebesar Rp1,18 triliun. Ini berlangsung akibat crossing saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Kondisi makro dalam negeri masih relatif sepi. Sehingga secara fundamental pelaku pasar dinilai masih wait and see menanti rilis data produk domestik bruto (GDP) Amerika Serikat (AS) secara pada kuartal IV-2023.

Konsensus memperkiraan adanya penurunan menjadi 3,30% pada tiga bulan pertama tahun lalu, dibandingkan kuartal sebelumnya di level 4,90%.

Phintraco menilai hal itu didorong kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi AS yang melambat. Namun demikian, masih ada harapan mengingat data pekerjaan non-farm payrolls (NFP) yang menunjukkan peningkatan.

Pada Januari 2024, non-farm payrolls naik dari 333 ribu pada bulan Desember 2023 menjadi 353 ribu di Januari 2024. “Kenaikan data NFP menunjukkan perbaikan sektor ketenagakerjaan dan mengindikasikan pemulihan aktivitas ekonomi pada kuartal I-2024,” terangnya.

Pelaku pasar juga masih menantikan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE Index), sebagai rujukan data inflasi bagi bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve.

Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, menilai kenaikan inflasi indeks PCE dapat berdampak terhadap kebijakan moneter The Fed. Ini juga sekaligus akan membebani optimisme pasar terkait penurunan suku bunga.

Indikator FedWatch dari CME Group memperkirakan peluang 63% The Fed akan mulai memangkas bunga acuan pada Juni 2024.

"Saya pikir investor mulai terbiasa dengan konsep bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunganya (dalam waktu dekat)," kata Peter dilansir Reuters.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement