IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diproyeksi rawan pullback pada perdagangan Selasa (6/5). Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG gagal tutup gap di 6.870 pada penutupan Senin (5/5) kemarin.
“Bersamaan dengan pergerakan tersebut, terbentuk pola inverted hammer. Dengan kondisi overbought pada Stochastic RSI, sebaiknya tetap waspadai potensi pullback ke kisaran 6.770-6.800 dalam jangka pendek,” kata Valdy dalam risetnya pada Selasa (6/5).
Sebelumnya, IHSG menguat 0,24 persen ke level 6.832, meskipun realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 di level 4,87 persen year on year atau berada di bawah ekspektasi dan turun dari 5,02 persen di kuartal IV 2024.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi relatif sudah diantisipasi pasar dengan berbagai isu seperti perlambatan konsumsi, penghematan anggaran pemerintah dan pelemahan Rupiah.
“Investor tampaknya telah mengantisipasi kondisi ini bersamaan dengan pelemahan signifikan IHSG di awal April 2025,” kata Valdy.
Di sisi lain, investor menaruh harapan besar pada kesepakatan dagang, terlebih ada kabar bahwa kelompok produsen alas kaki di AS meminta Presiden Donald Trump untuk membebaskan produk alas kaki dari tarif resiprokal.
Hal tersebut dapat menguntungkan Indonesia, mengingat salah satu komoditas ekspor utama Indonesia ke AS adalah produk alas kaki.
Untuk hari ini, Valdy merekomendasikan sejumlah saham yakni PT Adaro Mineral Indonesia Tbk (ADMR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
(kunthi fahmar sandy)