Sentimen global dan domestik masih membayangi pasar. Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari 25 persen menjadi 50 persen mulai 4 Juni 2025 dinilai memicu kekhawatiran investor.
“Sentimen negatif berasal dari mayoritas indeks bursa Asia terkoreksi akibat rencana Trump menaikkan tarif impor,” katanya.
Dari dalam negeri, pelemahan turut dipengaruhi oleh data neraca perdagangan April 2025 yang mencatatkan penurunan surplus menjadi USD150 juta.
Meski demikian, inflasi Mei 2025 tercatat melambat menjadi 1,6 persen secara tahunan (year-on-year), dari 1,95 persen pada April 2025. Secara bulanan (month-to-month), terjadi deflasi sebesar 0,37 persen, berbalik dari inflasi 1,17 persen pada bulan sebelumnya.