IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih rentan koreksi pada awal pekan depan.
Riset Phintraco Sekuritas membaca IHSG berpeluang menguji level support di kisaran 6.820–6.850.
“Indikator Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum ada sinyal pembalikan arah. Volume transaksi jual meningkat, dan terdapat pelebaran negative slope pada indikator MACD,” tulis Phintraco dalam ulasannya, Sabtu (21/6/2025).
Sebelumnya IHSG ditutup melemah 0,88 persen ke posisi 6.907,14 pada akhir perdagangan Jumat lalu.
Ketegangan antara Israel dan Iran serta pelemahan nilai tukar rupiah disebut menjadi sentimen utama yang membebani pergerakan IHSG.
Kecemasan pasar bahwa Amerika Serikat akan ikut terlibat dalam konflik Israel-Iran sempat menekan pasar, meski kekhawatiran tersebut sempat mereda usai pernyataan Presiden Donald Trump.
"Trump menyatakan akan menunggu dua pekan sebelum memutuskan untuk ikut serta dalam perang melawan Iran," lanjut Phintraco.
Sementara itu, bursa saham Asia ditutup bervariasi pada Jumat, merespons keputusan Bank Sentral China yang menahan suku bunga acuannya di level 3 persen untuk Loan Prime Rate 1 tahun dan 3,5 persen untuk 5 tahun.
Harga emas turut terkoreksi pada akhir pekan, seiring kekhawatiran terhadap potensi kenaikan inflasi yang dapat membatasi ruang penurunan suku bunga, sekaligus memperkuat posisi dolar AS.
Phintraco Sekuritas mencermati sejumlah saham potensial yang layak diperhatikan pada pekan depan, antara lain PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS). (Wahyu Dwi Anggoro)