IDXChannel - Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (16/12/2025) waktu New York. Investor mencermati data ekonomi yang mengindikasikan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) sehingga memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lanjutan oleh bank sentral AS tahun depan.
Dikutip dari Reuters, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan lapangan kerja pada November 2025 kembali meningkat, usai turun pada Oktober akibat pemangkasan belanja pemerintah. Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4,6 persen, mencerminkan melemahnya pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian ekonomi yang dipicu kebijakan dagang agresif Presiden Donald Trump.
Pendiri Andersen Capital Management, Peter Anderesn menilai kenaikan tingkat pengangguran membuka ruang penurunan suku bunga lanjutan, meski belum tentu menjadi tren yang berkelanjutan.
“Ketika tingkat pengangguran naik seperti ini, memang meningkatkan potensi pemangkasan suku bunga lanjutan. Namun, seperti yang terlihat sebelumnya, ini belum tentu konsisten,” katanya.
Namun, data tersebut dinilai memberi kejelasan bagi investor dan Federal Reserve (The Fed) setelah penutupan pemerintahan AS sebelumnya membuat data resmi tidak tersedia. The Fed sendiri pekan lalu memangkas suku bunga dan mengakui adanya tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.