“Kondisi ini menunjukan bahwa dampak negatif dari kebijakan suku bunga ketat ke ekonomi AS mulai meningkat, menambah tekanan bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan lebih cepat dari November 2024,” ujar Valdy.
Meski demikian, lanjut Valdy, perlu cermati perkembangan harga komoditas, khususnya minyak bumi ditengah peningkatan intensitas konflik Timur Tengah pasca serangan Israel ke kota Rafah. Lonjakan harga minyak akan menjadi drawback dari pemulihan sentimen eksternal di atas.
“Dengan demikian, saham-saham rate-sensitive, terutama bank big 4 dapat kembali dicermati pada pekan ini, bersama dengan beberapa saham tambang yang mengumumkan rencana pembagian dividen tunai,” pungkas Valdy.
(DES)