Fiki Ariyanti
IDXChannel - IHSG sesi I ditutup menguat tipis 0,03% menjadi 7.178,26 pada perdagangan jelang akhir pekan (15/12). Penguatan ini berbanding lurus dengan pergerakan bursa AS seiring dengan sentimen The Fed terkait keputusannya mempertahankan suku bunga acuan.
"Selain itu, The Fed mengindikasikan akan melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali di 2024," tulis riset harian dari Panin Sekuritas, Jumat (15/12).
Penguatan bursa AS, menurut riset tersebut juga ditopang oleh imbal hasil obligasi AS 10 tahun anjlok di bawah 4% dan kenaikan mengejutkan dalam penjualan ritel memberikan keyakinan lebih lanjut kepada investor bahwa perekonomian di 2024 akan lebih kuat.
"Dari dalam negeri, BPS mencatat neraca pergadangan Indonesia pada November 2023 surplus sebesar USD2,4 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI surplus selama 43 bulan," berdasarkan riset tersebut.
Indeks sektoral ditutup mayoritas menguat pada sesi I. Di mana penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor energi lompat 1,32% yang dipengaruhi oleh membaiknya harga komoditas terutama Crude Oil (naik 0,7%) serta Brent Oil (menguat 0,6%).
