IDXChannel - IHSG ditutup koreksi tipis 0,09 persen di level 7.205 pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (8/8) sejalan dengan penutupan bursa AS yang semalam berakhir melemah.
"Investor mencermati penguatan USD pada beberapa nilai tukar dan yield US treasury 10 tahun yang naik kembali ke level 3,97 persen, memicu potensi terjadinya capital outflow dari pasar keuangan Indonesia," tulis riset harian Panin Sekuritas, siang ini.
Di samping itu, investor tengah menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat, seperti initial jobless claims AS yang akan menjadi salah satu indikator arah kebijakan suku bunga The Fed mendatang.
Sementara Bank Indonesia merilis data indeks keyakinan konsumen (IKK) naik tipis ke level 123,4 poin pada Juli 2024 dibanding Juni 2024 di level 123,3 poin.
Indeks sektoral ditutup bervariasi pada sesi I. Sektor yang mengalami penguatan terbesar, dari properti 1,49 persen dan sektor teknologi 0,95 persen.
"Penguatan sektor properti seiring dengan munculnya harapan adanya pemangkasan suku bunga lebih cepat dari The Fed, yakni di September 2024 sebelumnya ekspektasi di November 2024," menurut riset tersebut.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan paling besar adalah sektor basic industri turun 1,05 persen dan energi melemah 0,70 persen. Pelemahan sektor basic industri seiring dengan penurunan harga komoditas nikel yang disebabkan oleh peresmian pabrik baterai FLP baru di Indonesia.
Sementara itu, Rupiah menguat 0,80 persen di level Rp15.956 per USD. Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp4,7 triliun atau naik tipis dari perdagangan kemarin (7/8)sebesar Rp4,2 triliun. Di mana perdagangan saham tertinggi didominasi oleh sektor otomotif dan perbankan.
(Fiki Ariyanti)