Secara teknikal, terlihat bahwa level 6.685 menjadi resisten terkuat yang harus ditembus oleh IHSG. Sedangkan target di level 6.790 ini menjadi prediksi mampu break di 6.685 nanti.
"Saya pikir memang perlu diperhatikan bahwa volume transaksi secara tren telah menyentuh level diatas 6.500 - 6.600 ini trennya agak sedikit cenderung menurun dan itu yang membuat para investor sudah lebih berhati-hati, lebih fokus pada short term trading," katanya
Secara pergerakan IHSG di level 6.669 di hari ini, namun Praska melihat dengan kondisi IHSG mencoba mendekati zona lebih tinggi lagi akan ke zona beli yang perlu diwaspadai koreksi jangka pendek dalam hal apalagi rilis inflasi Amerika lagi dinanti dimana diproyeksi 0,5 persen.
"Dalam hal inflasi kembali memanas kan artinya potensi The Fed untuk kembali menyesuaikan sejumlah lebih tinggi di tahun depan 2022 bisa diperkirakan lebih cepat daripada yang sempat disebutkan sebelumnya," pungkasnya. (RAMA)