Saham raksasa otomotif ASII ikut tergerus, yakni sebesar 2,60 persen, pemain utama mi instan milik Grup Salim ICBP turun 2,65 persen, emiten telekomunikasi pelat merah TLKM minus 1,56 persen.
Kemudian, saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yang memiliki kapitalisasi pasar (market cap) jumbo, BREN jatuh 3,90 persen, CUAN terbenam 2,53 persen, dan TPIA 1,97 persen.
Saham emiten properti raksasa milik Aguan dan Grup Salim PANI memerah 3,12 persen dan emiten Grup Sinarmas DSSA berkurang 2,58 persen.
Bursa Asia Tertekan
Bursa saham Asia kompak turun tajam seiring imbal hasil obligasi naik, dan dolar Amerika Serikat (AS) bertengger di dekat level tertinggi dua tahun pada Kamis (19/12).
Investor merespons negatif kabar Federal Reserve (The Fed) AS memberikan sinyal bahwa mereka akan memperlambat laju pemotongan suku bunga di 2025.