Hutama Karya selaku induk usaha dengan kemampuan keuangannya bisa mendukung arus kas (cash flow) WSKT, ketika emiten ditugaskan menggarap proyek strategis nasional.
Lalu, PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero) dilebur ke PT Adhi Karya (Persero) Tbk alias ADHI. Kemudian, Wijaya Karya dilebur ke Pembangunan Perumahan.
Inbreng BUMN karya didasarkan pada spesialisasi perusahaan. Langkah ini penting agar perseroan bisa fokus pada lini bisnis konstruksi masing-masing, setelah diintegrasikan.
Seperti, WSKT dan HK fokus pada pembangunan jalan tol, ADHI, Nindya, dan Brantas Abipraya menggarap proyek di bidang transportasi. Misalnya, lintasan LRT. Kemudian, WIKA dan PTPP difokuskan untuk pembangunan gedung.
(DESI ANGRIANI)