Bersamaan dengan itu, Perseroan juga menerbitkan 620 juta waran seri I bersamaan dengan IPO. Rasionya 1:1 dan harga pelaksanaan Rp 300. Dana yang bisa diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I maksimal Rp 186 miliar.
Perseroan akan menggunakan 36,9 persen dana hasil IPO untuk membeli tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi, 9,56 persen untuk pembangunan dan perbaikan bangunan, 5,42 persen untuk pembelian peralatan laboratorium, 6,54 persen untuk pembelian mesin produksi, dan 41,55 persen untuk belanja operasional (operational expenditure/opex) berupa persediaan barang jadi dan bahan baku.
Nantinya, dana hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan perseroan untuk modal kerja.
Pencatatan saham BATR di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 10 Juni 2024. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah KGI Sekuritas Indonesia.
"Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan juga berterima kasih banyak kepada para investor yang telah memberikan respons positif yang luar biasa atas penawaran umum perdana saham BATR di Bursa Efek Indonesia," tutur Ridwan.