"Kami menginisiasi BUY untuk INKP melalui metode kombinasi DCF dan EV/EBITDA dengan target harga di Rp13.000 (implied EV/EBITDA 4,9x di 2025)," kata dia dalam risetnya, Jakarta, Selasa (10/8).
Andhika menuturkan, pembangunan fasilitas produksi baru Karawang Site ini mendulang berbagai insentif dan advantages untuk pabrik baru maupun secara konsolidasi
itu sendiri.
Dari mulai terintegrasinya pabrik baru (hilir) pembuatan industrial paper (white or brown) dengan produksi bahan baku, yakni bubur kertas karena sebelumnya suplai untuk pabrik Serang dan Tangerang adalah pulp (bubur kertas) yang dikirim dari pabrik Riau.
Hal ini memerlukan biaya tambahan untuk pengiriman serta pengeringan kembali di pabrik tujuan. Maka dari itu, adanya integrasi pada fasilitas produksi Karawang Site akan menambah efisiensi dan mengurangi cash cost dalam hilirisasi packaging product.
"Di samping itu, terdapat keringanan terkait perpajakan, yakni tax holiday karena memenuhi syarat dengan berinvestasi lebih dari 30 triliun (Karawang Site USD3,63 miliar), sehingga berhak memeroleh fasilitas tax holiday 100 persen selama 20 tahun plus 50 persen selama 2 tahun berikutnya," ujar Andhika.
Dia mengatakan, perseroan memasarkan produknya hingga ke mancanegara dengan porsi penjualan pada semester I-2024, sebesar USD880 juta (54,1 persen) merupakan penjualan ekspor dan sekitar USD722 juta (45,9 persen) merupakan penjualan domestik.
"Pada periode paruh pertama ini, lebih dari 68 persen penjualan ekspor ditujukan ke pasar Asia, sedangkan penjualan domestik lebih ditujukan untuk internal group," katanya.